Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Budidaya Ikan Cupang Berdasarkan Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Alami Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing Sutera Terhadap Pertumbuhan Ikan Cupang Hias ( Betta Splendens )
Budidaya Ikan Cupang Berdasarkan
Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Alami Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing Sutera
Terhadap Pertumbuhan Ikan Cupang Hias ( Betta Splendens )
Latar belakang
Ikan cupang
hias adalah salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Hal ini didukung dengan banyaknya penggemar ikan cupang hias yang tidak hanya
terbatas dari kelas ekonomi tinggi, namun juga kaum pinggiran, mulai anak-anak,
remaja hingga orang dewasa (Arman 2001).
Karena itu, yang
menjadi ciri khas ikan cupang hias adalah saat memamerkan keindahan ekornya.
Karena keindahannya itulah harga seekor ikan cupang hias pun bisa mencapai
ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah. Tetapi ada yang harganya hanya ribuan
saja, tergantung pada kualitas, warna, jenis dan ukurannya.
Menurut Iskandar
(2004), Masyarakat awam biasanya menganggap kalau ikan cupang merupakan ikan aduan.
Padahal sebenarnya pendapat tersebut tidak seluruhnya benar. Ikan cupang hias
memiliki tubuh, sirip, dan warna yang lebih indah dibandingkan dengan ikan
cupang aduan. Secara umum, ikan cupang hias unggul memiliki ciri berupa tubuh
dan sirip yang tidak cacat, bentuk tubuh proporsional, sirip-siripnya lebar dan
panjangnya maksimal, serta warna tubuhnya cemerlang.
Menurut Atmadjaja
& Sitanggang (2008), Ikan cupang hias mempunyai nama latin Betta splendens,
termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher). Karena itu, ikan ini
mempunyai kemampuan yang dapat bernapas dengan mengambil oksigen langsung dari
udara. Di alam, ikan cupang sering dijumpai pada genangan-genangan air yang
dangkal dan berlumpur dengan kadar oksigen terlarut yang rendah.
Popularitas
ikan cupang hias pun ditopang oleh adanya berbagai ajang kontes di kota - kota
besar. Kemenangan dalam sebuah ajang kontes membuat pengaruh terhadap nilai
jual ikan cupang hias yang menjadi juara ( Arman 2001 ). Tidak hanya itu,
keturunannya pun juga bakal laku di pasaran, berarti keuntungan sudah di depan
mata. Keuntungan tidak bisa diraih dengan hanya membalik telapak tangan saja.
Tentunya harus dilakukan budidaya secara intensif. Dalam budidaya masih ditemui
banyak masalah, salah satu masalah adalah pertumbuhan ikan cupang hias yang
relatif lambat, karena untuk mencapai ukuran pasar membutuhkan waktu yang
relatif lama. Hal tersebut membuat pendapatan pembudidaya menjadi menurun.
Pendekatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan diantaranya
melalui pendekatan nutrisi pakan yang sesuai dengan pertumbuhan ikan cupang
hias. Menurut Atmadjaja & Sitanggang (2008) bahwa ikan cupang hias sebagai
ikan karnivora sangat menyukai pakan alami. Pakan alami sangat baik untuk ikan
cupang karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya lengkap, meliputi
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Anonim 2008). Pakan alami
umumnya selalu bergerak di dalam air, sehingga menarik perhatian ikan untuk
memangsanya. Setidaknya ada tiga jenis pakan alami yang biasanya diberikan
untuk ikan cupang hias dalam suatu pemeliharaan (pembesaran) yaitu daphnia,
jentik nyamuk dan cacing sutera. Pada hal, ketiga jenis pakan alami tersebut
diduga mempunyai kandungan nutrisi (gizi) yang berbeda. Menurut Makmur (2004)
bahwa kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan sangat berpengaruh terhadap
hasil panen, yang merupakan tujuan akhir dari proses budidaya. Nutrisi yang
baik, tentunya akan memacu pertumbuhan yang baik pula. Terkait hal itu, perlu
adanya sebuah penelitian tentang jenis pakan alami yang berbeda sehingga bisa
diketahui jenis pakan alami mana, yang sesuai dengan pertumbuhan ikan cupang
hias (Betta splendens).
BAHAN DAN METODE
Ikan uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ikan cupang hias jenis halfmoon dengan
ukuran panjang tubuh 1- 1,5 cm yang diperoleh dari pembudidaya ikan cupang hias
di Pontianak. Padat tebar dalam penelitian ini adalah 8 ekor ikan/akuarium.
Padat tebar tersebut disesuaikan dengan ukuran ikan dan volume air dalam wadah
penelitian.
Pakan uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pakan alami yang berbeda yaitu ::
Daphnia sp, Jentik Nyamuk (Culex sp) dan Cacing Sutera (Tubifex sp) Jumlah
pakan yang diberikan pada ikan uji ini dilakukan secara ad libitum dan
diberikan 3 kali sehari pada waktu pagi, siang dan sore hari.
Sebelum pakan alami diberikan pada ikan,,
dibersihkan dulu dan diberi larutan Methylen Blue sebanyak satu tetes untuk 6 -
8 liter air. Perlakuan tersebut dilakukan untuk membunuh bakteri yang mungkin
terbawa bersama dengan pakan alami (Atmadjaja 2008). Wadah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah akuarium dengan ukuran 30 x 25 x 25 cm yang berjumlah 9
buah, dengan padat tebar 8 ekor ikan/akuarium dan volume air sebanyak 16 L .
Air yang digunakan dalam media penelitian adalah air sumur yang diberi daun
ketapang kering. Perlakuan tersebut dilakukan agar kondisi ikan uji terjaga
kesehatannya. Kemudian air diendapkan satu hari sebelumnya. Untuk setiap
akuarium tidak dilengkapi dengan perlengkapan aerasi karena ikan cupang
termasuk labirint fisher yang mampu hidup pada kadar oksigen terlarut yang
rendah.
Rancangan
percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan dan tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Perlakuan
yang diterapkan adalah perbedaan jenis pakan alami yaitu Daphnia sp, Jentik
Nyamuk dan Cacing Sutera.
Tahap Adaptasi
Ikan yang akan digunakan sebagai
ikan uji diadaptasikan terlebih dahulu dengan lingkungan penelitian dan pakan
uji selama 3 hari, sehingga ikan uji terbiasa dengan kondisi lingkungan dan
pakan uji yang diberikan.
Tahap Pengamatan
Ikan uji yang
sebelumnya telah diadaptasikan terhadap lingkungan dan pakan uji. Kemudian
dimasukkan ke dalam akuarium dengan kepadatan 8 ekor ikan/akuarium. Pakan yang
diberikan pada ikan uji sesuai dengan jenis perlakuan. Hal yang diamati dalam
penelitian ini adalah pertumbuhan biomassa ikan uji dengan cara melakukan
penimbangan tiap satu minggu sekali. Pengukuran biomassa ikan uji dilakukan
menggunakan timbangan single pan merk Dial-O-Gram OHAUSS FLORHAM berkapasitas
310 g dengan ketelitian 0,01 g. Untuk mengetahui kondisi media pemeliharaan,
dilakukan pengukuran peubah kualitas air meliputi suhu, pH dan DO air.
Pengukuran suhu, pH dan DO air masing-masing dilakukan 3 kali sehari pada jam
08.00, 13.00 dan 17.00 WIB menggunakan thermometer Hg (untuk pengukuran suhu
air), menggunakan kertas indikator universal (pengukuran pH) dan DO meter (
pengukuran oksigen terlarut dalam air).
Pengumpulan Data Pertumbuhan
Pertumbuhan biomassa ikan cupang
hias dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1997) yaitu :
W = Wt – Wo
Keterangan :
W = Pertambahan biomassa ikan
(g).
Wt = Berat rata-rata ikan uji
pada akhir
penelitian (g).
Wo = Berat rata-rata ikan uji
pada awal
penelitian (g).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
Ho : Pemberian pakan alami
dengan jenis yang berbeda diduga tidak berpengaruh terhadappertumbuhan ikan
cupang hias(Betta splendens).
H1 : Pemberian pakan alami
dengan jenis yang berbeda diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan cupang
hias (Betta splendens).
Analisis Data
Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan ikan cupang hias dilakukan analisis
ragam (Srigandono, 1983). Sebelum dilakukan analisis ragam, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dan homogenitas ragam data pertumbuhan. uji normalitas
menggunakan Uji Liâ„“iefors (Nasoetion dan Barizi 1983) dan uji homogenitas
menggunakan Uji Bartlett (Sudjana 1996). Apabila dari analisis ragam diketahui
adanya perbedaan pengaruh antar perlakuan, maka untuk mengetahui lebih lanjut
perbedaan pengaruh antar perlakuan dilakukan uji beda nilai tengah dari Tukey
(Srigandono, 1983). Sedangkan data kualitas air dianalisis secara deskriptif.
Resume
Editor : Rusadi
Devisi Media HMJ IKP 2021
Sumber Jurnal: https://www.jurnal.unikal.ac.id/index.php/akuatika/article/view/261/244
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Cara & Syarat !!! Daftar Program | Kampus Merdeka | 2022
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dies Natalis 19 Tahun Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pembubaran Kepengurusan Periode 2021 !!! HMJIKP 2021
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
SELAMAT DATANG DI HMJ IKP 2021
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar