Langsung ke konten utama

Unggulan

Cara & Syarat !!! Daftar Program | Kampus Merdeka | 2022

TEKNOLOGI AQUAPONIC PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR UNTUK OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI






ILUSTRASI GAMBAR 
https://images.app.goo.gl/G1NFhLf3bREpvXFi8
 Latar belakang

Secara umum, dari tahun ke tahun terjadi fluktuasi produksi perikanan air tawar. Diperkirakan fluktuasi tersebut disebabkan oleh menurunnya pasokan air bagi kolam-kolam ikan milik petani. Secara umum terjadi permasalahan di bidang budidaya ikan pada lokasi penelitian, yakni: 


 a. Terjadinya ”kompetisi” terhadap area luasan budidaya serta penggunaan sumberdaya air. 

 b. Terdapatnya penurunan debit air serta penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas rumah tangga, industri maupun pertanian, menyebabkan penurunan daya dukung lingkungan budidaya perikanan air tawar.

 c. Belum optimalnya pemanfaatan air kolam untuk memproduksi biota perairan lainnya yang memiliki nilai ekonomi.

 d. Belum dilaksanakannya paket teknologi yang mampu mengoptimalkan peran perairan kolam budidaya ikan untuk meningkatkan kapasitas produksi kolam.

 e. Terdapatnya kecenderungan turunnya kapasitas perekonomian masyarakat pembudidaya ikan. 

Untuk mengatasinya, aplikasi akuaponik dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut. Secara teknis, sistem akuaponik akan mampu meningkatkan kapasitas produksi pembudidaya ikan. Hal ini dapat terjadi karena Teknologi akuaponik merupakan gabungan teknologi akuakultur dengan teknologi hydroponic dalam satu sistem untuk mengoptimalkan fungsi air dan ruang sebagai media pemeliharaan. Teknologi tersebut telah dilakukan di negara-negara maju, khususnya yang memiliki keterbatasan lahan untuk mengoptimalkan produktifitas biota perairan. Prinsip dasar yang bermanfaat bagi budidaya perairan adalah sisa pakan dan kotoran ikan yang berpotensi memperburuk kualitas air, akan dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman air. Pemanfaatan tersebut melalui sistem resirkulasi air kolam yang disalurkan ke media tanaman, yang secara mutualistis juga menyaring air tersebut sehingga saat kembali ke kolam menjadi ”bersih” dari anasir ammonia dan mempunyai kondisi yang lebih layak untuk budidaya ikan. Fungsi resirkulasi pada sistem akuaponik sangat berkaitan erat dengan proses ”pencucian” sampahsampah sisa metabolisme ikan (faeces) dan sisa-sisa pakan yang tidak tercerna. Hal ini berkaitan erat dengan siklus nitrogen dan proses nitrifikasi dalam perairan media budidaya ikan. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah: 

 1. Mengetahui pengaruh kepadatan benih terhadap media yang menggunakan sistem akuaponik.

 2. Mengetahui pengaruh sistem akuaponik terhadap kualitas air media pendederan ikan nila. 

MATERI DAN METODE

Materi yang digunakan adalah penggelondongan benih ikan nila merah (Oreochromis sp) dengan menggunakan teknologi akuaponik. Metode ini menggabungkan antara prinsip-prinsip akuakultur dan hidroponik melalui suatu sistem resirkulasi air. Variabel peubah yang digunakan adalah variabel kepadatan benih pada kolam sistem akuaponik dan non-akuaponik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan kepadatan yang berbeda dengan 3 kali ulangan. Kepadatan ikan yang digunakan adalah 200, 400 dan 600 per kolam ukuran 2 m2 pada sistem akuaponik dan kepadatan 400 sebagai kontrol pada sistem non-akuaponik. Untuk pengamatan terhadap pengaruh sistem akuaponik, dilakukan pada parameter kualitas air pada kepadatan 400 ekor ikan. Variabel-variabel yang diamati adalah: 

 a. data panjang total ikan nil (sebagai variabel pertumbuhan ikan),

 b. data kelulushidupan (sintasan), 

 c. panjang tanaman dan jumlah helai daun (sebagai variabel pertumbuhan tanaman). 

 d. data kualitas air media pemeliharaan, meliputi: pH, Dissolved Oxygen (Oksigen terlarut dalam perairan), ammonia (NH3) dan nitrit (NO2 - ).

Data-data tersebut diamati pada tiap siklus produksi pendederan yaitu per 2 mingguan selama 3 kali ulangan dengan ukuran awal tebar 2-3 cm. Data hasil pengamatan kemudian dilakukan uji statistik meliputi: uji ragam (ANOVA) dan bila berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakuan. 


Baca Artikel, Disini

Komentar

Postingan Populer